Jumat, 14 Mei 2010
Tentang Mozaik Yang Tercipta di Bali
Pre Departure Orientation. Begitu nama kegiatannya. Entah bagaimana mengartikannya kedalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Intinya, di sini kami dikumpulkan mulai dari Aceh hingga Papua lalu diberi berbagai macam bekal agar kami mengetahui banyak hal tentang Amerika dan tentunya agar kami tak mengalami culture shock yang berlebihan jika nantinya tiba di negeri bernama Amerika.
Kegiatan ini pula yang akhirnya mempertemukan kami. Para peserta CCIP yang selama ini hanya berkenalan melalui dunia maya. Maka saat inilah kami mampu melihat lebih dekat dan berbicara langsung tampa perlu bantuan koneksi internet serta tuts tuts keyboard computer lagi.
Sesungguhnya banyak hal dan pengalaman berharga yang kudapatkan dan mereka dapatkan. Bagiku, tinggal di hotel berbintang serta merasakan mandi di dalam bath up dalah hal pertama dalam hidupku. Sedang bagi kami, disini kami menyadari betapa indahnya suatu kebersamaan, Bahwa kami memiliki mimpi yang sama, dan betapa banyak hal yang perlu kami persiapkan sebelum menginjakkan kaki di negeri orang.
Dan tentunya, tentang usaha agar kami nantinya bisa menjadi the next Anies Baswedan. Salah satu alumni Fulbright yang terpilih menjadi satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang versi Majalah Foresight.Dimana beliau disejajarkan dengan Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin serta Presiden Venezuela, Hugo Chavez. Aku jadi teringat ucapan pak Anies, “You are the brightest of the brightest”. And I am gonna make it true sir.
Sayangnya, aku harus gigit jari dan banyak kehilangan momen dikarenakan tak memiliki kamera. Iri rasanya melihat teman-teman yang lain yang bisa memiliki banyak foto. Jadi iri rasanya gak memiliki kamera.
Satu hal yang pasti, it must be a great moment for us. Hari-hari yang akan kami kenang sepanjang hidup kami. Bukan hanya aku pastinya. Namun juga semua anak-anak peserta CCIP tahun ini. Seperti lagunya Project Pop. Jika tua nanti kita telah hidup masing-masing, ingatlah hari ini.
Inilah sebuah mozaik dalam hidup kami. Sebuah mozaik yang tercipta dari rangkain momen dalam hidup ini. Sebuah mozaik kehidupan yang tercipta di Bali. Mozaik tentang kita dan PDO kita. Tentang bikini, tentang Jony, tentang Hawaii, tentang apapun itu di hati. Ingatlah hari ini.
See ya’ll guys in USA!!!!!
Selasa, 11 Mei 2010
Bali, Aquí Estoy
Dan akhirnya, di umurku yang ke 22 ini, sampai jualah aku di pulau ini. Pulau yang selalu disebut sebagai Hawaii nya Indonesia. Dan bohong jika kemudian kutakan kalau pulau ini tak indah.
Satu hal yang unik di sini. Akan sangat mudah bagi kita untuk menemukan wisatawan mancanegara. Mulai dari yang anak muda hingga yang sudah tua. Mulai dari yang berbikini di pantai hingga yang berbikini di jalan raya. Intinya, tinggal di Bali, feels like in other country.
Meski hanya menghabiskan waktu di Sanur, Denpasar. Namun waktu yang singkat itu telah menunjukkan kepadaku uniknya Bali. Perpaduan antara nilai tradisi bali dan cara hidup ala Barat. Bali es bella, very unique and beautiful.
Satu saat nanti aku akan kembali.
Senin, 10 Mei 2010
On a Jet Plane to Bali Island
Good pointnya. Aku akhirnya dapat kesempatan duduk di samping jendela. And really, it’s a great view outside there. Didukung oleh cucaca yang sanagt mendukung. Aku akhirnya bisa puas menyaksikannya indahnya dunia dari atas. Betul-betul. Tak kan ada yang mampu menyaingi kekuasaan Tuhan.
Another good point, pesawat ini membawa kami ke Bali. Por primera vez en mi vida, estaré en la isla de Bali. Gracias a Dios. Usted me da esta gran oportunidad. Bali...I am coming.
Untuk sementara, setidaknya bisa menghilangkan segala rasa takut dan dan kegalauan yang ada dalam diri. Semoga.
Di atas pesawat yang membawaku dari Makassar menuju Denpasar, Bali
Rabu, 05 Mei 2010
Asa Itu Masih Ada
Dear Syamsul,
Apa yang anda lakukan sekarang yaitu mendapatkan perawatan dari dokter adalah hal yang terbaik yang dapat anda lakukan. Demikian juga dengan menjaga kondisi anda sebaik-baiknya. Anda boleh menyerahkan hasil medical checkup anda pada saat PDO nanti kemudian menyusulkan hasil pengobatan TB anda kalau sudah waktunya. Saya akan mengkonsultasikan masalah ini pada pihak Amerika. Apabila nanti pada saat anda berangkat, anda masih dalam perawatan, tergantung dari keputusan pihak sponsor Amerika apakah anda boleh mengikuti program sambil berobat jalan dengan resep dari dokter anda atau anda harus mengambil perawatan di Amerika dengan asuransi tambahan. Sebaiknya kita tunggu saja hasil perawatan yang sedang anda jalani sekarang.
Salam, Adeline
Bukan hanya lewat e-mail Ibu Adel bahkan menelpon saya. Tersirat dari jawabannya bahwa kesempatan itu tetap terbuka buatku. Kepastian ke Bali pun menjadi sangat jelas.
Ucapan terima kasihku pun tak lupa kupersembahkan buat dia. Dia yang kuanggap kekasih dan selalu mensupportku meski hubungan kami dalam masalah.
Dan ternyata, Asa itu masih ada.
Sabtu, 01 Mei 2010
God, I Need Miracle
Dan demi menjaga asa untuk tetap lolos, aku berobat ke dokter spesialis. Saking semangantnya ngasih obat. Sang dokter ngasih obatnya kebanyakan. Sangat banyak malah. Bukan cuman itu, aku jadi sangat aktif minum kelapa muda. Macam wanita hamil yang minum kelapa muda biar bisa dapet anak yang kulitnya putih.
Aku juga harus merasakan anehnya obat traditional. Meminum minuman yang dibuat dari akar dan batang-batang pohon. Plus meminum obat-obatan herbal yang jadi mual kalau ingat harganya.
To be honest. Aku betul-betul takut. Takut gak lolos program ini. Apalagi jika mengingat persoalan kesehatan adalah masalah sensitif di negerinya Obama.
Kalau sudah begini. Satu-satunya tempat yang tepat untuk mengadu hanyalah Tuhan. Dios, esto es tan difícil para mí. Necesito milagro. God, I need miracle.
Rabu, 28 April 2010
Shit, I Got TB
Terang aja aku panik. Apalagi selama ini aku merasa baik-baik aja. Dan untuk memastikannya, akupun segera menghadap si dokter spesial paru-paru. And it’s really holy shit. Soalnya, setali tiga uang, sang dokternya pun mengatakan hal yang sama. Aku menderita old active TB. Yang artinya, aku ternyata udah lama mengidap TB. Gila….
Bahkan sang dokter pun kebingungan. Apalagi fisik aku baik-baik aja plus aku bukan perokok. Namun pas sang dokternya nanyain soal keluar malam. Aku angkat tangan. Bukan hanya keluar malam. Aku bahkan sering olahraga malam. Soalnya pertandingan basket di Makassar diadakannya malam hari.
Untuk sejenak aku jadi teringat teman-teman se tim basketku. Semoga saja mereka gak mengidap penyakit yang sama denganku gara-gara ngikut pertandingan basket malam-malam yang ujung-ujungnya selalu kalah. Ups
Selasa, 27 April 2010
Aku Minum Aku Pipis, Aku Disuntik Aku Meringis
Pemeriksaan urine yang aku dan teman-teman lakukan justru terasa sedikit aneh. Itu karena demi mendapatkan urine yang jernih, kami harus meminum banyak air. So, wajar jika kemudian, gara-gara kebanyakan minum maka pipisnya gak mau berhenti. Jadi teringat kata pepatah. The more you drink. The more you urine.
Untuk suntiknya sendiri, entah berapa kali aku mendapatkannya. Beberapa suntikan di lengan, termasuk jarum yang ditusukkan saat pengambilan darah serta suntikan di bagian pantat yang sakitnya aku bawa hingga tiga hari. Untuk yang ini aku jadi teringat kata pepatah lagi. The more I get injected, The more I say Shit.
Selasa, 20 April 2010
Bhineka Tunggal Ika
Beban yang terasa karena harus menunggu dalam waktu yang lama dapat teratasi karena akhirnya tahu bahwa perasaan itu tidak dirasakan sendiri. Rasa takut karena tidak lulus pun bisa dibagi. Dan kini, saat berita bahagia itu datang. Maka kebahagiaan itupun dapat dirasakan bersama.
Meski tak pernah bersua secara langsung. Dan meski kami berasal dari berbagai latar belakang, suku, agama yang berbeda-beda. Kami membuktikan bahwa kami bisa akur, bahagia, dan mampu berbagi.
Kutemukan keragaman Indonesia disini. Ada makna Bhineka Tunggal Ika yang tercipta. Disinilah indahnya perbedaan. Saat kita mampu saling memahami, menghargai, serta mampu berbagi meski kita tahu bahwa kita berbeda.
Kamis, 15 April 2010
Finally, I Made it
Gak terbayang betapa senangnya perasaan itu. Hanya ucapan syukur yang tak henti-hentinya kuucapkan hari ini. Tak lupa ucapan terima kasihku buat ibu yang tak henti-hentinya mendoakanku.
It’s paid of. Terbayar sudah penantian itu. Semua usaha dan rentetan kegagalan yang dulu pernah kudapatkan seakan terjawab. Tuhan memang mendengar doa kita. Dia tahu dan Dia menunggu. Makasih banyak Tuhan.
Untuk sejenak aku berfikir. Amerika is getting closer
Senin, 22 Maret 2010
Senang Setengah Hati
Dengan Syamsul Arif Galib???. Ujar suara diseberang sana
Iya. Jawabku.
Ini dari pihak Aminef. Saya mau konfirmasi apa Anda masih berminat untuk mengikuti program ini???
Masih sangat mau pak. Jawab saya.
Kalau begitu, silahkan tunggu kabar gembira dua minggu dari sekarang. Makasih
Dan telepon pun ditutup. Saya terdiam. Lalu senyum-senyum. Ahirnya telepon itu datang. Tapi kok masih kayak belum jelas. Masih perlu dua minggu lagi buat nunggu kabar gembiranya. Namun setidaknya ada kejelasan. Semoga ini pertanda baik. Aku senang. Namun hanya senang setengah hati.
Sabtu, 20 Maret 2010
Menunggu...
Sepanjang penantian, hati ini dag dig dug gak karuan. Menunggu datangnya sebuah telepon ataupun email yang melegakan jiwa. Bayang-bayang kelulusan adalah ekpestasi tertinggi. Dan kuyakin aku tidak merasakannya sendiri. Di sana, dari sabang sampai merauke. Dari Medan hingga Papua, ada lima puluhan orang lainnya yang merasakan hal yang sama denganku. Menunggu pengumuman ini.
Kalau sudah begini, aku hanya bisa berdoa dan berdoa. Semoga saja aku dan teman-teman lainnya bisa lulus. God, help us please. Aku ingin lolos. Aku ingin ke Amerika.
Selasa, 16 Maret 2010
Drama Cinta Pertama
Namun akupun pernah menjadi orang yang sangat merana di dunia. Saat kekasihku datang dan mengatakan kepadaku bahwa aku bukanlah cinta pertamanya. Bahwa ada lelaki lain di hatinya sebelum dia bersamaku, dan bahwa lelaki itu masih jelas dalam ingatannya hingga kini. Aku betul-betul terluka karenanya.
Cinta pertama memang indah. Tak kan pernah lekang oleh waktu yang terus berputar. Kenangan tentangnya akan tetap rapi bagi setiap insan yang merasakannya. Sungguh beruntung mereka yang menjadi cinta pertama orang yang dikasihinya. Sayang aku tak merasakannya.
Selasa, 09 Maret 2010
Meski Gigimu Bukan Harimaumu
Yup, seminggu ini terpaksa aku bolak-balik ke dokter gigi. Ini gara-gara si gigi graham yang baru tumbuh ternyata bocor. Mengakibatkan rasa sakit aneh yang orang sebut sakit gigi. Kubilang aneh karena yang sakit justru di kepala, leher dan pipi. Bukan di Gigi.
Udah coba obat-obatan sampai pijat titik-titik tertentu. Rasa sakitnya gak hilang-hilang juga. That’s why, aku putuskan. Harus ke dokter buat nambal si gigi. And here’s the problem. Biayanya ternyata gak murah. Sampai setengah juta gitu dan itupun harus check up lagi beberapa kali. Hups, cuman bisa narik nafas dalam-dalam.
For y’all, jaga deh itu gigi baik-baik. Remember, jangan makan makanan panas terus minuman dingin. I know it’s hard. Dimana-mana kan menunya memang begitu. Terus, percuma sikat gigi sampai 5 kali kalau kamu gak sikat gigi di malam hari. Dan ingat, kalau sudah sikat gigi di malam hari kita gak boleh makan lagi. Once again, I know it’s hard. Apalagi buat saya yang waktu tidur malamnya gak jelas dan bisa makan kapan saja.
One thing for sure, toothache is really painful.
Kamis, 04 Maret 2010
Makassar Memanas Lagi
Mahasiswa menutup jalan dengan mobil yang mengakibatkan kemacetan yang luar biasa. Mereka pun turut terpancing melakukan pengrusakan atas pos polisi. Namun sesungguhnya hal itu terjadi karena dipicu penyerangan dan pengrusakan pihak polisi kepada sekretariat HMI cab. Makassar.
Tidak heran kalau kemudian penyerangan ke kantor HMI dikecam oleh mereka yang pernah menitipkan sedikit memorinya disana. Mulai dari Professor hingga yang belum punya pekerjaan. Saya yakin banyak teman-teman yang terketuk hatinya. Hal yang tidak mungkin dirasakan oleh mereka yang tidak pernah ikut Bastra .
Yang menjengkelkan, sudah capek-capek ambil gambar eksklusif dengan handphone hingga harus berlari menghindari batu dan merasakan betapa pedisnya gas air mata. Gambar yang dihasilkan ternyata sangat kecil. Aku baru sadar kalau handphone saya ternyata masih berkamera VGA. Capek deh…….
Kamis, 25 Februari 2010
Married oh Married
Anehnya, tiba-tiba saja keluarga membicarakan aku dan sebuah rencana tentang married. Ini semua gara-gara mereka tahu kalau kita berdua daftar beasiswa yang sama ke Amrik. Mareka jadi khawatir bagaimana kalau seandainya kami disana. Tinggal satu rumah padahal gak ada hubungan apa-apa. C’mon fam. We ain’t passing the selection yet. Kok pikirannya dah kesana.
Terkadang orang bilang, apa sich susahnya menikah?? Jangan jadikan uang sebagai masalah. Kalau ada uang 20 juta, mari beli sapi. Kalau ada 10 juta, mari beli kambing. Kalau ada 5 juta, beli ayam pun gak apa-apa. Kalau cuman 500 ribu, kan bisa beli pisang goreng.
Senin, 22 Februari 2010
I Think I Need a Job
Aku merasakannya sekarang. Meski udah sempat ngajar dikit-dikit. But, orang gak ngakuin itu sebagai sebuah hal yang betul-betul bisa dikata pekerjaan. Mungkin karena aku dapat gajinya nanti sekitar 3 sampai 6 bulan sekali. Apalagi kalau lagi libur macam sekarang. I ain’t no job anymore. Kerjaannya keluyuran saja. Kesana kemari. Jalan-jalan
Aku jamin, orang pasti bakal pada kaget kalau bertanya tentang kegiatanku sekarang. Sibuk apa nih??? Aku jawab sibuk jalan. Kerjaanya apa sekarang??? Biasa, nonton, baca buku, bermimpi dan berhayal. Ah, nasib sarjana.
I just hope that it’s getting better day by day. Now on, I just think that I need a Job. Really, I need a job
Jumat, 19 Februari 2010
Berharap Bisa Jadi Penulis
Mumpung lagi gak ada kerjaan aku. Ane konsen ke nulis. Targetnya, semoga sehari ada aja tulisan yang bisa aku hasilkan. Terlepas itu cerpen, opini, atau apalah yang lainnya. Intinya, aku kepingin nulis, nulis, dan nulis.
Menjelang tahun terakhir kuliah. Keinginan jadi penulis aku kumat. Apalagi pas liat cerpenku dimuat di salah satu surat kabar ternama di Makassar. And now, ada satu penyakit aneh yang aku derita. Setiap aku ke Gramedia. Selalu saja terbayang kalau nanti buku-buku hasil karyaku terpajang disana. Terkadang, aku datang ke Gramedia hanya untuk menemukan perasaan itu. Bukan untuk membeli buku.
Jumat, 22 Januari 2010
CCSIP-Did I Make it???
Percaya gak percaya, aku membaca email itu. Meski berbahasa Inggris, kucoba menangkap inti dari surat tersebut. Intinya, aku dinominasikan untuk mengikuti program Community College 2010. Final selection dilaksanakan di Washington DC. Aku berteriak kegirangan. Syukur luar biasa. Sujud syukurku kepada Yang Kuasa. Tak lupa segera kujabat tangan ibu. Makasih atas doanya.
Pengumuman ini baru 90% dari pengumuman final. Kuharap yang 10% segera menyusul. Amin
Selasa, 12 Januari 2010
CCSIP-God, Make it Happened Please
Kucoba sedapat mungkin mendekatkan diri kepada Tuhan. Aku yakin, semuanya bisa tercapai jika Tuhan mengabulkan doaku. Itulah mengapa aku begitu menghayati doa-doaku. Doa-doa yang meski dalam bahasa Indonesia namun kuyakin Tuhan memahaminya.
Sabtu, 02 Januari 2010
Target Baru di Tahun Baru
Dari 32 target, hanya ada 12 target yag tercapai. 20 target lainnya gak kesampaian. Kalaupun nyampai itu cuman setengah jalan. Tapi bukan berarti kuanggap diriku gagal. List itu adalah harapanku. Kalaupun harapan itu tak kesampaian aku tak harus putus asa. Aku harus tetap menatap kedepan. Jalanku masih panjang. Aku akan berusaha.
Tahun ini, aku tidak kapok membuat list yang banyak lagi. Satu hal yang begitu kuidamkan. I’m going to USA plus punya buku ciptaan sendiri. Spanish??? Bahasa itu harus kukuasai tahun ini.