Jumat, 29 Mei 2009

No Doubt, No Postponement

Semangat 45 untuk menyelesaikan kuliah sebelum bulan Agustus menggelora laksana ombak menderu yang akan menghempas pantai. That’s why, aku putuskan untuk tidak santai-santai lagi, and the first thing that I have to do adalah menyelesaikan research ku.

Meskipun Cuma penelitian bersifat survey, tapi bukan berarti akan sangat mudah melaksanakannya. Belum lagi mengingat jumlah orang yang kan disurvey mencapai 211 orang dari 515 orang. It is not an easy job buddy.

Tapi semuanya harus segera dilaksanakan. Tk ada penundaan lagi. Aku jadi teringat kata-kata Nor Alim Jalil, “Dua hal yang membuat kehidupan manusia tidak berkembang: Ragu dan Menunda”

So, let’s try to start over my plan. No Doubt, No Postponement

Rabu, 27 Mei 2009

Selamat datang di Dunia Orang Bingung

Congratulation, hanya itu yang bisa aku katakan buat teman-teman yang berhasil menyelesaikan study mereka. Dapat kupastikan kalau mereka bergembira sepenuh hati mereka, namun mereka harus sadar kalau sesungguhnya tantangan besar telah menanti mereka.

Banyak diantara wisudawan yang kemudian kebingungan saat ditanya tentang planning kedepannya. Apakah kerja, melanjutkan study ke jenjang S2, menikah atau mungkin santai untuk sementara waktu. Entahlah, itu urusan mereka. Namun sebagai teman yang baik, kuharap mereka mendapatkan yang terbaik.

Untuk mereka yang sedang kebingungan tentang masa depannya setelah S1, aku cuman mau bilang: Selamat datang di Dunia Orang-Orang Bingung Kawan.

Selasa, 19 Mei 2009

Dan Inilah Alasanku Kawan

Pastilah kalian bertanya kawan, kenapa sampai sekarang aku belum selesai dengan studyku. Padahal seharusnya aku bisa menyelesaikannya dengan mudah lalu kemudian berdiri tegap di depan rector dengan kepala sedikit menunduk menanti proses pemindahan ekor toga. 

Tidak heran pula kalau kalian menganggap aku seharusnya malu karena dia yang selama ini kucinta telah siap untuk ujian akhirnya dan akan menunduk di depan rector menanti proses pemindahan ekor toganya. Dan rasa malu itu seharusnya bertambah karena adikku dalam tahap pengurusan studynya di Mesir sana. Yach, harus aku akui kalau aku sedikit tertekan. Tertekan dengan pertanyaan dan pernyataan kalian.

Tetapi tahukah engkau kawan akan sebuah syair, Akan ada alasan atas setiap perbuatan. Dan hal itu berlaku bagiku. Tidaklah mudah memikul gelar sarjana. Apalagi jika pertanyaan itu muncul. Pertanyaan yang sangat kutakuti. “Apa karya yang telah kamu ciptakan ketika kuliah?” Dan jawabannya bukan makalah kawan. Bukan makalah. Aku ulangi. Bukanlah MAKALAH

Aku masih ingin berkarya kawan. Aku masih mencari sesuatu yang dapat kubanggakan suatu saat ketika aku selesai kuliah. Aku tak ingin menjadi mahasiswa tanpa karya. Dan inilah alasanku kawan


Selasa, 12 Mei 2009

Sang Pemimpi

Baru kemarin dia melihat garis tanganku, lalu kemudian menjustifikasiku dengan mengatakan kalau aku lelaki yang lebih mementingkan perasaan ketimbang logikanya. 

Dan baru saja, kembali perasaan kembali berbicara. Air mata itu keluar dengan sendirinya. Air mata yang aku sendiri tak mengerti arti dan maknanya. Air mata yang menetes saat aku membaca “Sang Pemimpi” 

Kurefleksikan diriku seprti Haikal dan Arai, dua manusia dengan cita-cita dan keyakinan yang tinggi jika satu saat nanti mereka akan kuliah di perancis, menginjakkan kaki mereka di atas altar suci Almamater Sorbonne lalu menjelajahi Eropa sampai ke Afrika. Bedaanya, aku ingin ke Amerika. Perbedaan lainnya, Bukan Jim Morrison dan Rhoma Irama yang menghiasi kamarku, tetapi Allen Iverson

Batinku bertanya, kapan pemimpi yang satu ini menggapai mimpinya Tuhan?????

Minggu, 03 Mei 2009

Eat likes a Pig

Kata mereka aku katanya tukang makan. Maunya makan melulu. Gak bisa liat makanan nganggur. Dan perut kayaknya terbuat dari karet. Menurut aku????? Kayaknya benar kali.

Sometimes, I eat likes a pig. iyap, aku memang suka banget sama yang satu itu. Banyak duit yang larinya kesana. Bahkan mengalahkan pengeluaran buat ngenet dan buku.

Saking doyannya makan eunak, selalu aja bawaanya mau makan di warung melulu. Padahal uang sudah menipis banget. Kalau sudah begini jadi ingat kata pepatah,. Ups, Lebih besar pasak dari pada tiang. Kalau gak salah artinya, lebih besar jajan dari pada uang. Ups, entahlah
konro soup project /

My Colorful Life

My Colorful Life