Selasa, 12 Mei 2009

Sang Pemimpi

Baru kemarin dia melihat garis tanganku, lalu kemudian menjustifikasiku dengan mengatakan kalau aku lelaki yang lebih mementingkan perasaan ketimbang logikanya. 

Dan baru saja, kembali perasaan kembali berbicara. Air mata itu keluar dengan sendirinya. Air mata yang aku sendiri tak mengerti arti dan maknanya. Air mata yang menetes saat aku membaca “Sang Pemimpi” 

Kurefleksikan diriku seprti Haikal dan Arai, dua manusia dengan cita-cita dan keyakinan yang tinggi jika satu saat nanti mereka akan kuliah di perancis, menginjakkan kaki mereka di atas altar suci Almamater Sorbonne lalu menjelajahi Eropa sampai ke Afrika. Bedaanya, aku ingin ke Amerika. Perbedaan lainnya, Bukan Jim Morrison dan Rhoma Irama yang menghiasi kamarku, tetapi Allen Iverson

Batinku bertanya, kapan pemimpi yang satu ini menggapai mimpinya Tuhan?????

0 komentar:

Posting Komentar

konro soup project /

My Colorful Life

My Colorful Life