Kamis, 25 September 2008

Aku Masih Ingin Terus Bermimpi

Palin enak kalo liburan pastinya baca-baca buku, atau tulisan yang udah di copy waktu ke warnet. Dan sampai juga ahirnya aku pada sebuah tulisan anak Bone. Namanya Dewiq dan dia saat itu sedang menuliskan tentang kotak ajaibnya. Intinya, Dewiq menceritakan tentang kenangannya yang dulu. Lalu di ahir, Dwiq mengatakan kalo dirinya tak mau bemimpi lagi. Karena kini dirinya tida muda lagi.

Aku sempat terdiam, tapi tunggu dulu. Aku juga sudah gak muda lagi. 20 tahun dan sebentar lagi akan berumur 21 tahun. Dulu, sempat pula kuberfikir kalo di umur segini aku sudah menghasilkan beberapa kreasi besar. Namun namanya semuanya masih sekedar mimpi. Tapi bukan berarti aku harus berhenti bermimpi, aku masih akan terus bermimpi.

Memang, banyak hal yang seringkali gak sesuai dengan kenyataan. Namun mimpi-mimpi setidaknya menjadi penyemangat untuk hidup. Disini, aku artikan mimpi sebagai anagan-angan dan cita-cita. Dan untuk yang satu ini, aku sudah sering gonta-ganti cita-cita.

Waktu SD dulu, aku sempat punya cita-cita jadi Dosen. Kalo orang cuman ingin adi guru, aku gak begitu. Aku ingin jadi Dosen. Kalo guru cuman ngajar siswa, tapi dosen ngajarnya mahasiswa. Jadi dosen bukan hanya sekedar guru tapi maha guru. Dan keinginan buat jadi dosen diinspirasi dari bokap. Dia dosen. So, wajarlah.

Enam tahun dipesantren membuat cita-citaku berubah. Satu yang aku sangat ingat. Saat ditanyakan masalah cita-cita. Dengan enteng aku menjawab aku mau jadi Menteri. Sekali lagi aku membuat cita-cita yang jauh di atas teman-teman sekelasku saat itu yang anehnya ada yang bercita-cita menjadi sopir dan tukang batu.

Nah, sekarang. Pas aku di akhir masa kuliahku. Semester buntut. Aku punya cita-cita berbeda. Dan semakin tinggi saja cita-cita itu. Aku ingin bekerja di UN (United Nation) orang disini menyebutnya PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa). Dan hal ini membuatku semakin jauh keatas uncak cita-cita dan mimpi.

Dosen ku bilang, “Bercita-citalah setinggi mungkin, biar nanti kalo kamu jatuh setidaknya kamu terjatuh tidak terlampau di bawah, setidaknya kamu jatuh kepertengahan”Benar juga kayaknya, kalo aku ga bisa kerja di PBB, ada kemungkinan kalo ditengah, ya syukur-syukur kerja di Luar negeri. Apa ga ajib tuh.

Aku tak lagi remaja. Aku mahasiswa semester VII. Namun aku kan terius bermimpi dan bermimpi. Tak peduli berapa umurku nanti. Namun aku tetap akan terus bermimpi.
I’ll keep on dreaming


0 komentar:

Posting Komentar

konro soup project /

My Colorful Life

My Colorful Life