Senin, 15 September 2008

Big Boys Don’t Cry

Anjrit. Ingin rusanya aku meneriakkan kata-kata ini sekeras mungkin. Meskipun sebenarya aku sendiri gak tahu apa makna dari kata ini. Tetapi kalo dikira-kirain, mungkin aja maksudnya anjing mencret. Maknanya??? Wah, itu aku ga tahu, Satu yang pasti, aku lagi jengkel banget kalo aku ngomomng demikian.

Kali ini, akupun jengel. Dan seperti biasaku ngomong macam itu lagi. Dan kali ini bukan skedar jengekl biasa. Aku menybutnyan kejengkalan luar biasa pada taraf over jengkel. Penyebabnya??? I lost my money. Yah, aku kehilangan uang.Ga tanggung-tanggung. Rp.500 ribu bos. Biar lebih keliatan banyak, aku meneyebutnya setengah juta. Entah kenapa, setengah juta kelihatannya lebih banyak ketimbang 500 ribu.

Hatiku hancur, apalaagi nilai 500 ribu bagi mahasiswa macam akau layaknya berniali jutaan rupiah. Yang membingungkan, aku gak tahu pati apa uang itu hilang atau jatuh, atau dicuri. Dan demi mendapatkan kembali uang yang begitu berharga itu, segala hal terpaksa aku lakuin. Mulai nanya kanan kiri, ngunjungin tempat-tempat yang sempat aku datengin sampai ngobrak-abrik kamar yang memang sedah terobrak-abrik.

Alhasil, I got nothing. Kamaar pecah berantakan namun uang belum juga didapetin. Aku nangis pas yayang nelpon nanyai soal uang ku. Ibu cuman bisa menghibur aku. Bokap lain lagi. Dia marah. Aku dicap orang yang gak teliti alias sembrono. Memang sih, kalo diingat-ingat, ini ketiga kalinya aku mgnhilangkan uang plus bareng. Sebelumnya, aku sempat ngehilangin uang pembayaran SPP waktu pesantren dulu, dan juga Hp kamera berwarna ku di lapangan basket.

Tapi nangis ga bakalan nyelesaiin masalah. Aku lelaki. Dan lelaki tidak seharusnya menangis dalan meyelasaikan masalahnya. Big Boy Don’t Cry.



0 komentar:

Posting Komentar

konro soup project /

My Colorful Life

My Colorful Life