Sabtu, 14 Februari 2009

The Day We Call Valentine

It’s full of pink, flowers chocolate and love in everywhere. It’s Valentines Day. The day when Saint Valentines dead. For some people, it’s a love day. My question, Should we celebrate it? Saya ulangi, Haruskah kita merayakannya??

But, I don’t wanna be a judge here. Saya bukanlah ahli dalam menghakimi seseorang. Bagaimanapun itu, semuanya kembali kepada diri kita masing-maing. Bagi yang tidak merayakannya silahkan. Bagi mereka yang merayakannya pun silahkan. Saran saya, Do Not celebrate it by doing a negative thing!!!

Dan di saat jalan dipenuhi pasangan muda-mudi dengan malam valentine mereka, Aku justru berdiri di sisi lapangan basket. Berteriak, memperhatikan anak didik ku bertanding memperebutkan tempat ke-tiga. Sebuah pertandingan yang begitu menguras tenaga dan emosi di malam valentine.

Untungnya, malam ini malam keberuntungan kami. Skor akhir berpihak kepada kami dan peringkat ke tiga pun menjadi milik kami. Aku senang, terlebih mereka yang bermain mati-matian demi sebuah trophy. Aku jadi ingat saat pertama kali melatih mereka. “Saya datang untuk membawa kalian berprestasi”

Kalaupun malam ini valentine harus dirayakan, maka juara ini adalah hadiah valentine ku sebagai seorang pelatih.

0 komentar:

Posting Komentar

konro soup project /

My Colorful Life

My Colorful Life