Hari raya aja belum, tapi sms permintaan maaf. Ini udah jadi kebiasaan sejak Hand Phone mulai ada dan Short Massage Service mulai marak. Jadi kita gak harus lagi ketemuan untuk ngucapin minta maaf. Memang, teknologi selalu memudahkan urusan kita. Menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Untuk lebaran kali ini, kalo gak salah aku mendapat 36 sms memohon maaf yang semuanya udagh aku maafin. Perinciannya, 1 sms dari yayang. 1 sms dari tante, dan 34 sms dari teman. Udah termasuk teman basket, teman jauh, teman dekat, dan sebagian orang yang digolongin teman.
Untuk sms keluarnya juga, aku ngirimin sms yang gak kalah banyak dengan redaksi yang berbeda-beda.
Untuk yayang redaksinya begini:
“Sayang, maafkan khilaf kata yang pernah terucap, Janji yang terabaikan, Utang yang tak terbayarkan, Cemburu yang berlebihan, Sikap yang menyakitkan, Kebohongan yang disengaja, Dan segala kesalah yang tak tersebutkan. I LOVE YOU”
Untuk anak basket redaksinya begini:
“Untuk shoot yang gagal, Ring yang rusak, Drible yang tak sempurna, Bola basket yang tak layak, Lapangan yang tak indah, Pelatih yang tak ada, Kuharap maafmu dihari yang suci ini. Sukses tuk BaZEBO”
Untuk mereka yang berbahasa bugis redaksin begini:
“Maddupa esso mapaccing madeceng. Sipakacinnoni ati sipakalebbi spakario sipikatau. Taddampengakka sininna luka werekkada nennia pangkaukangku”
Untuk Teman Redaksinya begini:
“Maafin ARIEF untuk lisan yang tak terjaga, Janji yang terabaikan, Hati yang berperasangka, Sikap yang menyakitkan, Mata yang jelalatan, Serta kejahilan yang menjengkelkan”
“Presiden udah. Gubernur juga udah. Tetangga apalagi. Sisa kamu yang belum udah. Padahal banyak hal yang mengharuskan aku memohon maafmu. Maafin aku ya"
“Tak mampu kurangkai kata indah seperti yang lainnya. Namun tak mau kumengambil karya yang lainnya pula. Tetapi satu hal yang ingin kukatakan. Memohon maafmu atas segala kehilafan”
0 komentar:
Posting Komentar