Dalam keadaan putus asa, kuputuskan untuk mengirimkan e-mail kepada pihak penyelenggara beasiswa. Dalam hal ini Mbak Adeline. Kuceritakan semua masalahku kepadanya. Termasuk ketakutanku jika nantinya tidak lulus program ini. Dan betapa senangnya saat aku menerima balasan email darinya.
Dear Syamsul,
Apa yang anda lakukan sekarang yaitu mendapatkan perawatan dari dokter adalah hal yang terbaik yang dapat anda lakukan. Demikian juga dengan menjaga kondisi anda sebaik-baiknya. Anda boleh menyerahkan hasil medical checkup anda pada saat PDO nanti kemudian menyusulkan hasil pengobatan TB anda kalau sudah waktunya. Saya akan mengkonsultasikan masalah ini pada pihak Amerika. Apabila nanti pada saat anda berangkat, anda masih dalam perawatan, tergantung dari keputusan pihak sponsor Amerika apakah anda boleh mengikuti program sambil berobat jalan dengan resep dari dokter anda atau anda harus mengambil perawatan di Amerika dengan asuransi tambahan. Sebaiknya kita tunggu saja hasil perawatan yang sedang anda jalani sekarang.
Salam, Adeline
Bukan hanya lewat e-mail Ibu Adel bahkan menelpon saya. Tersirat dari jawabannya bahwa kesempatan itu tetap terbuka buatku. Kepastian ke Bali pun menjadi sangat jelas.
Ucapan terima kasihku pun tak lupa kupersembahkan buat dia. Dia yang kuanggap kekasih dan selalu mensupportku meski hubungan kami dalam masalah.
Dan ternyata, Asa itu masih ada.
Bali is beautiful islan, right?
BalasHapusNice blog bro...
BalasHapus