Senin, 27 April 2009

Glory in a Victory


For the third times we win the tournament. Mau itu eventnya three on three atau lima lawan lima, kalau diadainnya di kampus so pasti kita rajanya. Narsis, mungkin juga sombong. Ceritanya berbeda kalau eventya antar Universitas, kita bawahannya.

Biarpun cuman menang di kampus, tapi sebenarnya susah juga agar bisa juara. Apalagi, beban moralnya beser banget, plus kalau kami yang juara bisa ngirit dana. Kan sebenarnya dana buat juara 1 gak ada. Ini rahasia lo.

Yach, mau diapa lagi, 3 tahun berturut-turut juara, tiga tahun pula gak pernah dapat uang pembinaan. Kalau saja yang lain tahu kalau hadiah mereka lebih banyak dari yang juara 1. Emang gue pikirin!!!!

Untungnya,biar gak dapat doku, temen-temen tetap semangat. Title juara itu loh plus kecintaan ma basket. Yach, We Love this Game

Rabu, 22 April 2009

Finally, Seminar


I don’t exactly what I have to write. Tapi sueneng rasanya saat ini. Lega karena akhirnya bisa seminar setelah sekian lama didesak ortu untuk seminar. Karena seminarnya bersamaan dengan hari bumi, maka tema background buat power pointnya pun bertema hari bumi.

Meski sempat dapet protes dan masukan dari beberapa temen serta dosen terkait dengan isi seminarnya. Tapi jalannya seminar lancarlah. Setidaknya satu langkah telah selesai. Sisa bersiap untuk level selanjutnya lagi.

Hasil seminarnya, aku putuskan kemudian mengubah judul menjadi: “Addressing Students Personal Interests on Humor in Teaching as Learning Motivator in Foreign Language Classroom”

Mungkin saja suatu saat nanti aku jadi ahli dibidang humor dalam pengajaran.

Kamis, 09 April 2009

Surat Tuk Anggota Dewan

Pemilu sebenarnya bukan jaminan buat perubahan bangsa yang lebih baik. Tapi bukan berarti aku harus memboikot pemilu, lalu masuk golongan putih. Macam orang hopeless aja. Makanya aku tetap memilih.

Sambil ikut memilih, aku juga membuat surat buat calon anggota dewan yang terhormat. Suratnya aku masukkan ke dalam kotak suara. Besar harapan kalau suratnya nanti dibaca oleh anggota dewan. Kalau nggak juga ngga papa kok. Isinya:
                                                             
Indonesia, 9 April 2009

Calon Anggota Dewan Yang Terhormat

Hari ini kami memilih untuk tidak GOLPUT demi saudara. Saudara kami pilih sebagai wakil pembawa aspirasi kami. Saudara terpilih karena kami. Saudara ada Karena kami. Dan harap saudara selalu mengingat hal itu. SAUDARA ADA KARENA KAMI ADA

Kursi panas yang nanti saudara duduki adalah kursi dari kami. Kursi itu seharusnya saudara duduki untuk memperjuangkan hak-hak kami, BUKAN kursi untuk memperkaya diri saudara pribadi. Sekali lagi, BUKAN UNTUK MEMPERKAYA DIRI PRIBADI

Jika satu saat nanti saudara menyepelekan amanat kami, yakin saja saudara berdosa kepada kami. Dan untuk dosa itu kami tak akan pernah memaafkan. TAK ADA KATA MAAF UNTUK AMANAT YANG DISEPELEKAN

Menjadi wakil rakyat tidaklah mudah, Persiapkan hati dan mental saudara. Akan ada banyak uang rakyat yang seringkali kan menggoda. Dan semoga saudara tidak tergoda. Disaat saudara merasa tak kuat lagi menghadapi godaan itu, besarkan hati saudara untuk berhenti dari jabatan suadara. Karena jika saudara tergoda, saudara tau sendiri akibatnya. SAUDARA TERGODA, SAUDARA BERDOSA, SAUDARA KAN DIPENJARA, SAUDARA MASUK NERAKA

Tertanda

Rakyat Indonesia

Rabu, 08 April 2009

Seems Like Second Semester

Biarpun sibuk ngurus skripsi, bukan berarti basketnya ditinggal. Tetep melatih, dan juga tetap berlatih. No reason to leave this game buddy.

Bahkan, sekarang lagi sibuk juga buat nyiapin basketball tournament. The first basketball tournament ever di Kampus yang gak lama lagi bakalan digusur. Dengan kata lain, ini event basket pertama sekaligus yang terakhir dikampus tercinta.

Serasa flashback ke semester dua. Waktu masih cupu-cupunya. Ngadain event basket juga tapi 3 on 3 doang. Bermalam di kampus. Rapat ampai tengah malam. Tidur tak beralaskan kasur. Ngecet lapangan. Serta nombok sana-sini karena dana gak cukup. 

Keadaan sekarang gak jauh beda. Bermalam di kampus di temanin lolongan anjing dan ganasnya nyamuk. Rapat sampai tengah malam. Cat ring sampai cat lapangan, dan hal-hal lainnya. Untunglah, gak samapai nombok karena dana masih cukup cing.

Yup, it seems like I am still at the second semester lah.


Sabtu, 04 April 2009

We ain't Crazy


Mumpung lagi libur, buareng temen-temen kita rencanain ke lokasi KKN nya anak KKN. Mungkin aja orang lain bakalan nanya buat apa? Tapi buat kami, disnilah indahnya persahabatan. Apalagi, bisa dapat suasana baru yang lebih segar euy ketimbang kota yang penuh dengan polusi. 

Karena perginya bareng-bareng, makanya harus minjam mobil ayah. Berangkatnya sendiri telat 2 jam dari rencana. Biasa, ON TIME itu bukan kebiasaan. Kejutaaaaaaaaaan, jualan nya juelek banget. Sumpah. Lubang sana. Lubang sini, lubang dimana-mana. Rasanya di guncang terus di atas mobil.

Tapi semuanya terobati saat bertemu temen. Senyuman dan sambutannya jadi penawar lelah. Belum lagi suasana desanyaMumpung lagi libur, buareng temen-temen kita rencanain ke lokasi KKN nya anak KKN. Mungkin aja orang lain bakalan nanya buat apa? Tapi buat kami, disnilah indahnya persahabatan. Apalagi, bisa dapat suasana baru yang lebih segar euy ketimbang kota yang penuh dengan polusi. 

Karena perginya bareng-bareng, makanya harus minjam mobil ayah. Berangkatnya sendiri telat 2 jam dari rencana. Biasa, ON TIME itu bukan kebiasaan. Kejutaaaaaaaaaan, jualan nya juelek banget. Sumpah. Lubang sana. Lubang sini, lubang dimana-mana. Rasanya di guncang terus di atas mobil.

Tapi semuanya terobati saat bertemu temen. Senyuman dan sambutannya jadi penawar lelah. Belum lagi suasana desanya yang masih nature. Dan sudah diduga, seperti biasa penyakit gila fotonya mulai keluar. Jepret sana-sani macam baru aja liat kamera.

Menjelang sore kita pun pulang. Melewati jalan rusak yang entah kapan akan diperbaiki. Tak lupa melewati kampus baru kami. Kami menyebutnya kampus 2 Samata. Agak terpencil sih, dengan bukit di depan gerbangnya.

Tapi siapa sangka, dibalik bukit itu ada keindahan tersembunyi. Maha karya Sang Pencipta. Dan rasa pensaran dan kegilan akan fotolah yang membawa kami kesana. Tak peduli orang menganggap kami kurang kerjaan. They may say that we are crazy enough. But we don’t really care about it. Here we are. We ain’t crazy.
konro soup project /

My Colorful Life

My Colorful Life